Dilantai di BEI, Pembangkit Listrik Tenaga Air Arkora Raih Rp 182,67 Miliar
JAKARTA, News – Emiten Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) diumumkan pada Jumat (8/08).7/ 2022). Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, ARKO berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 182,67 miliar dari pasar modal dengan menerbitkan 608,8 juta saham baru di bursa.
Presiden Direktur ARKO Aldo Artoko mengatakan: di usia buku, investor sangat antusias dengan saham ARKO. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat minat selama masa penawaran, yaitu 10,89 kali oversubscribed atau kelebihan permintaan.
“Antusiasme investor yang besar mendorong ARKO untuk membeli lebih banyak saham baru dari portofolio 28.995.000 saham yang diterbitkan. . Jadi saham yang dikeluarkan menjadi 608.895.000 saham, turun dari rencana semula 579.900.000 saham,' kata Aldo dalam siaran persnya.
Perusahaan menaikkan harga IPO sebesar Rp 300 per saham dari kisaran awal antara Rp 286 per saham dan Rp 310 per saham Jumlah saham perusahaan yang ditawarkan mewakili 20,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor ARKO setelah IPO.
' 'Kami akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua tujuan. Pertama, 63 persen akan kami gunakan untuk melakukan penambahan penyertaan di anak perusahaan dan sisanya 37 persen akan digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek,” kata Aldo yakni 54 persen di PT Arkora Hydro Sulawesi (AHS), 29 persen di PT Arkora Energi Baru dan 17 persen di PT Arkora Tenaga Matahari.
Sementara 37 persen sisanya digunakan untuk modal kerja, comp st ia merencanakan pengembangan pembangkit listrik tenaga air, seperti biaya survei untuk menemukan lokasi baru yang potensial, studi kelayakan, studi daya dan studi lain yang terkait dengan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air.
Aldo percaya bahwa EBT Melakukan bisnis di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, bahkan dengan teknologi yang matang seperti hidro, surya dan angin. Kehadiran PLTA sudah kompetitif dibandingkan dengan pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Eksploitasi potensi EBT masih jauh di bawah 10 persen.
'Dengan pengalaman di bidang EBT, ARKO berencana mencari peluang akuisisi. Kami juga aktif mencari proyek PLTA dengan potensi besar di atas 25MW,” kata Aldo.
Untuk informasi: ARKO telah menyelesaikan pembangunan proyek PLTA Cikopo-2 dengan total biaya $ 1,65 juta dolar per MW. Cikopo-2 adalah pembangkit listrik 7,4 MW yang dimiliki dan dioperasikan oleh ARKO.
Komentar
Posting Komentar